"Gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue?" itu adalah kata yang sering sekali diucapkan seseorang saat "menembak" pujaan hati nya. Berbagai perasaan pun bercampur ada yang bingung, ada yang panik, ada yang gugup. Namun, jawaban yang diberikan pun belum tentu sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Cara jatuh cinta pun beragam, ada yang hanya seangkatan, adik kelas, bahkan kepada kakak kelasnya. Hal itu pun juga dirasakan oleh penulis. Dimana saya sebagai penulis pernah mengalami hal seperti itu. Perjalanan cinta yang seperti "sinetron" pun sebaiknya tidak diumbarkan.
Beberapa hari ini, penulis telah beerkenalan dengan "juniornya" melalui pesan instan atau 'instant messaging'. Hal yang awalnya berniat hanya untuk menjadi kakak kelas yang baik, lama kelamaan berubah menjadi hal yang tidak biasa, tidak terasa ada hal yang tidak biasa dalam hati penulis kepadanya. Penulis terkadang merasa senang ketika melihat senyuman dari wajahnya yang agak oriental. Itulah salah satu hal yang membuatku jatuh hati kepadanya. Sembari kami saling berkomunikasi. Penyakit untuk men-stalk dia pun kambuh. Rasa yang penasaran akan isi hatinya pun semakin membesar.
Aku pun merasa ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengannya. Apapun akan penulis lakukan untuk mendapatkannya, jika penulis menembaknya, ada beberapa hal yang sudah saya takutkan jika saya gagal. Saya takut dia menjadi risih setelah saya melakukan itu, dan yang lebih parah, saya bisa kehilangannya. Jadi apa yang harus saya lakukan? Saya juga merasa bingung. Saya ingin menjadi bagian darinnya, namun konsekuensi yang sulit untuk diterima. Saya sayang kepadanya walau pun iya belum tentu merasa hal yang sama.
seperti lagu yang dikutip dari To be With You-MR. Big
"i'm the one who wants to be with you
deep inside i hope you feel it too
waiting on the line of green and blues
just to be the next to be with you"
itulah kata-kata yang ingin saya katakaan kepadanya, namun hal itu menjadi sulit disaat saya takut akan hal buruk yang bisa terjadi selanjutnya. Namun saya akan berusaha untuk menjadi miliknya.
"Karna aku menyayangi nya"
